Berita

IKHLAS DAN SEMANGAT DALAM BEKERJA

Sebagai seorang Pegawai Pemerintah baik yang sudah mendapat predikat ASN ( Aparatur Sipil Negara ) ataupun masih berstatus tenaga kontrak yang bekerja di suatu instansi Pemerintah biasanya kita bergantung dengan gaji atau salary yang kita terima. Bukan rahasia umum lagi kalau pendapatan yang diterima besar, maka gairah kita bisa mengebu-gebu. Sebaliknya jika gaji diterima kecil, semangat pun menjadi lesu.

Padahal cara berfikir seperti diatas sangatlah keliru. Pertama, karena gaji yang rendah yang membuat kita tidak bersemangat, akan mempengaruhi kualitas hasil kerja. Hasil pekerjaan kurang berkualitas akan membuat atasan kecewa ataupun marah. Kekecewaan atasan terhadap kualitas kerja kita yang asal-asalan membuat kita malas untuk bekerja yang akibatnya kita akan membolos kerja. Dan ujung-ujungnya bukannya naik pangkat atau naik gaji, tapi malah kita akan mendapatkan Surat Peringatan bahkan kondisi terjelek kita akan mendapatkan Surat Pemutusan Hubungan Kerja. Jadi alangkah bijaknya kita bekerja tanpa bergantung dengan gaji, namun bekerjalah dengan ikhlas dan hati yang bersemangat.

Kedua, karena sebetulnya rejeki dai yang diatas amatlah luas tidak hanya melalui gaji, rejeki bisa datang dari mana saja. Seperti yang dituturkan oleh jumadi salah satu pegawai kontrak Dinas Lingkungan Hidup yang sehari-hari sebagai sopir kendaraan roda 3 ini, menuturkan “ kalau hanya mengandalkan gaji dari kantor, mungking orang rumah tidak makan karena selain gaji saya pas-pasan juga ada beberapa pinjaman yang harus saya bayar setiap bulan, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saya mengumpulkan barang-barang bekas seperti kardus, kaleng, botol maupun kertas koran yang saya dapatkan dari hasil kalau saya mengangkut sampah” tutur Jumadi. “ dari hasil tersebut Alhamdulillah selain dapat menambah penghasilan sekaligus dapat memanfaatkan hasil sampah “ sambung jumadi.

Senada dengan jumadi salah satu tenaga kebersihan lainnya, Hendro Febrianto yang sehari-hari sebagai operator alat berat di TPA juga menuturkan “ asap dapur tidak akan ngebul kalau mengandalkan gaji, untuk mensiasati hal tersebut, saya bersama-sama pemulung di TPA Sei Kosak bekerja sama menjadi distributor atau agen kecil-kecilan tanah bakar yang setiap hari dapat diproduksi di TPA Sei Kosak” kata hendro. “ banyak ibu-ibu rumah tangg yang pesan tanah bakar, apa salahnya kita layani yang penting halal, selain membantu pemulung di TPA sekaligus membantu ibu-ibu rumah tangga yang ingin bercocok tanam” pungkas Hendro.

Melihat kedua contoh pekerja diatas, tentunya kita bangga. Semangat dan iklhas dalam bekerja harus kita pupuk dan kita hayati bersama. Semoga ada jumadi dan hendro lain yang mau dan berusaha sehingga makin banyak contoh-contoh manusia yang tangguh.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *